10 Kesalahan dalam Memelihara Kucing, Termasuk Memandikan

Memandikan kucing, menghukum kucing nakal, dan menghilangkan kuku cakar adalah bagian dari kesalahan dalam memelihara kucing.

Kucing10 Kesalahan dalam Memelihara
Memelihara kucing banyak manfaatnya. Namun, perawatan kucing harus dilakukan dengan benar. Berikut ini 10 kesalahan pecinta kucing (cat lovers) dalam merawat kucing dari laman Brightside.

1. Tidak mensterilkan kucing.

Dalam kebanyakan kasus, prosedur steril menimbulkan dampak positif terhadap kesehatan kucing. Steril dapat mengurangi risiko tumor kelenjar susu (mammary glands) pada kucing betina.

Pada kucing jantan, steril dapat mengurangi risiko tumor testikular. Selain itu, kucing yang telah disteril cenderung tidak agresif atau suka keluyuran/minggat dari rumah.

2. Memandikan kucing.

Kucing, sebenarnya hampir tidak butuh dimandikan. Sebab, kucing biasa membersihkan diri mereka sendiri setiap hari.

Kucing pada dasarnya adalah hewan yang cinta kebersihan. Beberapa kali dalam sehari kucing akan terlihat menjilati bulunya sendiri. Debu dan bulu-bulu rontok tersisir semua oleh lidahnya yang khas bergerigi.

Jika kucingmu kotor, lebih baik gunakan handuk basah dan usap bagian badan yang kotor dengan lembut.

Dalam kasus ketika mandi benar-benar dibutuhkan, cobalah untuk memandikan bagian yang kotor saja, bukan seluruh badan kucing.

3. Hanya memberi makanan kering (dry food).

Dry food sejatinya hanyalah snack alias camilan. Jenis makanan ini tidak bisa memuaskan rasa lapar kucing. Menu makanan kucing seharusnya juga ditambah makanan basah (wet food).

Disarankan, wet food diberikan kepada kucing beberapa kali dalam sehari. Ini bukan berarti menghilangkan dry food sepenuhnya. Tetaplah memberikan dry food kepada kucing sebagai snack pada siang hari.

4. Tidak membawa kucing ke dokter hewan (vet).

Kucing yang tidak pernah ke luar rumah sekalipun tetap harus divaksin. Tinggal di apartemen atau di dalam rumah terus-menerus, bukan berarti kucing kamu bebas sakit.

Sekali dalam enam bulan, bawalah kucing ke dokter hewan.

5. Meletakkan tanaman sembarangan.

Ada beberapa jenis tanaman rumah yang beracun bagi binatang peliharaan. Memang sih, kucing suka mencoba makan bunga atau rumput.
Jadi, pastikan tanaman di sekitar rumahmu tidak beracun bagi si kucing.

Beberapa jenis tanaman beracun untuk kucing meliputi azalea, bunga dafodil, lidah buaya (aloe), begonia, kala lili (calla lily), dan kayu ara (ficus).

6. Menghukum kucing karena nakal.

Perlu diketahui, perilaku nakal kucing adalah cara mereka menyelesaikan masalah. Kucing menggaruk furnitur rumah jika mereka tidak suka scratching post-nya, atau tidak suka letak scratching post.

Kucing bakal menggigit dan mencakar kita jika mereka tidak diajari cara bermain dengan manusia, atau kucing melihat kita sebagai ancaman.

Jika seekor kucing tidak menggunakan kotak pasir kotorannya, kemungkinan ia mengalami masalah kesehatan, atau memang tidak menyukai kotak pasirnya.

Nah, jika pemilik bersikeras menghukum si kucing karena sifat-sifat yang dianggap nakal, itu hanya akan membuat kucing semakin takut dan mudah tersinggung.

7. Memberikan kucing kepada anak kecil.

Anak-anak tidak seharusnya ditinggal sendiri bersama kucing. Anak kecil bisa (sengaja atau tidak) menyakiti kucing peliharaan.

Belum lagi, suara berisik anak kecil akan membuat kucing takut dan semakin agresif. Jika memutuskan untuk memelihara kucing, sebaiknya awasi anak-anakmu juga.

8. Mengabaikan privasi alias kebutuhan kucing untuk ditinggal sendiri.

Sama seperti manusia, kucing membutuhkan tempat yang aman di mana mereka bisa sendirian dan merasa nyaman. Kucing membutuhkan selter di mana ia bisa bersembunyi dan tidur, terutama di rumah.

9. Memberikan susu.

Anak kucing memang harus minum susu dari induknya. Namun, dalam beberapa kasus, ada anak kucing yang tidak mendapat susu.

Jika ini terjadi, susu induk kucing dapat digantikan dengan susu khusus yang bisa dibeli di pet shop, susu kambing, dan krim ringan (10 persen).

Namun, untuk kucing dewasa, ada beberapa perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Kemampuan tubuh kucing dewasa untuk memproduksi enzim yang dapat mencerna susu berkurang.

Bahkan, kucing dewasa bisa mengalami intoleransi terhadap laktosa.

10. Declawing atau menghilangkan kuku cakar.

Declawing dianggap sebagai operasi yang kejam dan praktiknya sudah dilarang di berbagai negara. Selama prosedur declawing, buku-buku jari pertama kucing dipatahkan dan diamputasi.

Akibatnya, kucing akan mengalami rasa sakit yang luar biasa pada telapak kakinya saat berjalan. (Tribunnews/Brightside).

Jangan Memanusiakan Kucing Peliharaan!

Kucing adalah salah satu hewan yang lucu. Karena kelucuannya itu, banyak orang jatuh cinta dan memeliharanya.

“Pecinta kucing sampai menganggap kucing sebagai anggota keluarga, kucing sudah seperti anaknya sendiri. Karena itu, cat lover menyebutnya anabul atau anak bulu,” kata Juda Trijoga Adisusanto, owner dan CEO Groovy di sela Groovy Day 2019 dikutip Investor Daily.

Entah saking sayang atau gemas, ada juga yang menyamakan kucing peliharaan dengan manusia. Bolehkah?

“Memanusiakan hewan peliharaan, seperti menganggap kebutuhan hewan sama dengan manusia, atau anthropomorphism, seperti memberi makan makanan manusia atau memakaikan baju, ini tidak disarankan,” kata Drh Neno Waluyo dari Royal Canin.

Neno memaparkan, anatomi dan fisiologis kucing, jelas berbeda dengan manusia. Karena itu, kebutuhan nutrisi kucing dan manusia pun berbeda.

“Berdasarkan kebutuhan itu, kucing membutuhkan nutrisi yang lengkap, cukup, dan seimbang. Kalau kurang nutrisi, kucing akan merasa lapar terus sehingga akhirnya makan banyak, menyebabkan obesitas, hingga terjadi diabetes,” papar Neno.

Bahkan, antarjenis kucing pun memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda.Kucing Persia misalnya. Kucing Persia memiliki karakter rambut panjang sehingga memerlukan nutrisi khusus untuk menumbuhkan rambut sehat. Ciri khas lainnya adalah hidungnya pesek dan bentuk rahang yang khas. Kucing Persia juga mengambil makanan menggunakan bibir bawah dan lidah bawah (sublingual).

“Karena karakteristik itu, kucing Persia hanya bisa mengambil butiran makanan berbentuk almond. Selain bentuk almond, kucing bisa stres karena makanan berkali-kali hingga 11 kali makanan yang diambil selalu jatuh,” jelas Neno.

Pemilik kucing juga harus bertanggung jawab pada kesehatan kucing.

Caranya, selain memberikan yang terbaik dari sisi nutrisi, juga melakukan vaksinasi untuk pencegahan terhadap penyakit secara rutin setahun sekali, pemberian obat cacing dan kutu serta rutin melakukan pemerikasaan kesehatannya ke dokter hewan. “mengobati sendiri, karena gejala yang sama bukan berarti kucing menderita penyakit yang sama,” jelasnya.*

Post a Comment

0 Comments